Ternyata Bisa ya……
Hari minggu tanggal 27 oktober 2019 yang lalu, saya berkesempatan menghadiri acara yang diselenggarakan oleh prodi gizi UBinawan. Terlepas dari ruangan yang memang panas, namun suasana kehangatan dan kemeriahan dari acara tersebut terasa bagi siapapun yang hadir dalam acara tersebut. Hari minggu itu ada talk show dengan narsum Agus Sasirangan yang akan bercerita terkait dengan upayanya dalam membantu pemerintah mengatasi stunting. Talkshow yang digelar oleh prodi gizi UBinawan ini merupakan satu wahana promosi untuk pencegahan stunting, yang kalau sudah terjadi stunting maka efeknya akan kerasa sampai tiga turunan yang berarti bisa hampir 250th. Orang dengan stunting pastinya tidak akan bisa mengoptimalkan fungsi dirinya sehingga Performansinya dalam mencapai prestasi dalam hidupnya juga terkendala.
Saya hendak mengupas sisi lain dari kegiatan ini, terutama ketika sudah mendapatkan beberapa informasi terkait dengan penyelenggaraan acara ini. Tidak ada yang tahu bahwa acara ini dirancang hanya dalam seminggu sebelum acara. Kaprodi Gizi sempat berpikir mana mungkin bisa, harus mendatangkan peserta talkshow di hari minggu pula dengan sasaran spesifik para generasi muda. Jawaban klise yang ada adalah apa yang nggak mungkin di dunia ini.
Ada beberapa hal yang kita pikir kita tidak bisa melakukannya sampai kemudian kita mencoba melakukan dan ternyata bisa melakukan. Ada beberapa hal yang terkadang tidak kita sadari. Namun secara psikologis terdapat beberapa hal yang patut kita renungkan mengapa yang kita sangka mustahil bisa kita lakukan.
1. Gain Pleasure, Avoid Pain
Terberinya manusia itu adalah mahluk yang akan mencari hal-hal yang menyenangkan dan menghindari yang menyakitkan. Nah dalam situasi yang kita sangkakan nggak bisa kita lakukan, maka dorongan ini menguat dalam diri kita. Setiap manusia punya ketakutannya masing-masing, dan berupaya menghindari kemungkinan munculnya situasi ini. Dorongan untukmenghindari sakit ketika gagal melakukan sesuatu inilah, yang membuat kita memiliki dorongan untuk melakukan segala daya upaya. Nah dalam kasus prodi gizi UBinawan ini, tantangan waktu persiapan acara yang pendek membuahkan suatu semangat yang luar biasa mulai dari melihat siapa saja yang dapat diajak bersinergi, mahasiswa, dosen, staf dari bagian lain bergerak Bersama mulai dari bersurat kepada 42 SMA/SMK (Alhamdulillah ada perwakilan 4 SMA/SMK), pasang informasi di social media yang tayang diulang-ulang. Bukan hanya akun socmed resmi institusi namun juga dari akun pribadi semua yang terlibat menampilkan informasi ini. Jadi lesson learned nya adalah dalam kondisi kepepet dorongan gain pleasure dan avoid pain ini mencambuk kita lebih kreatif, tekun dan bersinergi.
2. Aktualisasi Diri
Poin aktualisasi diri ini merupakan aspek dasar darimanusia juga, bahwa pada dasarnya setiap manusia mau dirinya teraktualisasi atau berkeinginan dirinya mendapat pengakuan. Nah tidak jarang lingkungan sekitar kita (di luar dari internal diri kita) merupakan cambuk luar biasa untuk menunjukkan bahwa kita bisa. Nah keinginan untuk membuktikan diri bahwa kita bisa melakukan ini yang juga menggerakkan seseorang untuk bisa memaksimalkan usahanya sampai tujuan tercapai. Ketika ada orang yang mengatakan kita tidak bisa melakukannya, ada seamangat untuk menunjukkan pada yang mengatakan itu bahwa dia/mereka salah. Dan energi to prove something ini sangat luar biasa menggerakkannya.
3. Pengalaman adalah Suhu terbaik
Kesuksesan yang dilaksanakan oleh prodi Gizi dalam menjalankan acara ini, saya meyakini akan membekas. Banyak yang belajar dari kegiatan ini. Mahasiswa belajar bagaimana menjalankan suatu kegiatan, berstrategi dan juga bekerjasama. Dosen juga belajar bahwa kalau dosennya yakin bisa dan bersemangat menjalankannya, maka untuk menggerakkan mahasiswa itu hal yang mudah. Bayangkan bila dosennya saja sudah nggak yakin, nggak optimis, terbayang apa yang akan dilakukan mahasiswa. Rekan kerja dari bidang lain yang membantu kelancaran acara ini pun juga belajar untuk kedepannya. Saya pribadi meyakini, bahwa sesuatu hal yang memberikan kesenangan, kebahagiaan, kepuasan dan hal-hal positif lainnys akan cenderung diulang. Apa yang dilakukan prodi gizi ini, saya yakin akan diulang dan dengan menjawab tantangan yang lebih besar lagi. Karena pengalaman yang dimiliki membekas dan akan selalu ditengok dulu bisa dilakukan karena apa ya…. Kita coba lagi melakukan hal yang sama dengan perbaikan dari evaluasi sebelumnya.
SEMANGAT. Jangan pernah bilang tidak bisa ketika belum mencoba. (AND/October 2019)